
Saya menyesal membeli makanan nasi pecel diarea wisata Borobudur. Bukan masalah besar sih sebenarnya, tapi jujur saya tidak bisa menahan diri untuk terus menggerutu jika mengingat hal tersebut. Ceritanya begini, ketika saya dan Edo R Rahman (Facebook), motret disana untuk sebuah pekerjaan. Saat beristirahat di Bis sambil menunggu rombongan yang lain datang, kami melihat salah seorang bapak anggota rombongan makan nasi pecel sambil duduk dibangkunya, kami merasa tergoda juga untuk makan nasi pecel, karena kebetulan sejak pagi kami belum makan dan saat itu sudah tengah hari, perut juga dah keroncongan. Singkat kata, kemudian Edo menanyakan kepada Bapak itu dimana bisa membeli nasi pecel seperti yang diamakan, bapak itu mengatakan tidak jauh dari tempat dimana kita berada saat ini. Kami kemudian keluar dan mencari warung yang menjual nasi pecel. Ketika kami melewati beberapa warung, banyak sekali ibu-ibu menewarkan makanan kepada kami, sepertinya mereka sales dari warungnya masing-masing. Tergodalah kami kepada salah satu warung, kemudian kami ditawarkan gado-gado, ayam bakar, dan lain-lain. Kemudian sebelum memutuskan untuk memesan kami terlebih dahulu melihat harga menunya, ternyata "Anj***" paling murah Rp.10.000,-, tanpa pikir panjang Edo langsung meninggalkan saya diwarung itu sendirian dengan alasan mencari nasi pecel, karena Edo mengira diwarung itu tidak menyediakan nasi pecel, namun mbak-mbak penjual tersebut mengatakan kepada kami bahwa nasi pecel tersedia juga diwarung itu. Akhirnya setelah beberapa saat dengan pikiran bimbang kamipun dengan setengah hati mengiakan untuk memesan nasi pecel diwarung itu. Kemdian nasi pecel jadi, dibungkus dan kami bawa ke Bis, sampai di Bis aku langsung membuka bungkusan nasi terebut, ternyata "Bang##" aku rasa apa yang aku lihat tidak sebanding dengan harganya, aku kaget dan merasa mangkel banget. Jadi isinya tuh, nasi putih sesendok nasi dikit pokoknya, trus telur rebus, dikasih daun kemangi dan irisan ketimun, lalu dilumuri bumbu pecel yang tidak begitu cair, masih menggumpal-gumpal kecil seperti kurang diaduk sampai rata. Namun apa yang aku beli itu, tetap aku makan juga sampai habis, walaupun sedikit rada jengkel, seperti berasa ditipu gitu, "ArrrggggghhhHH" ga dua kali deh makan dikawasan Borobudur, kapan-kapan kalo mau kesana mending makan duluan dari rumah atau dari luar. Ga bakal lagi beli disana. Ampunnn!!!!
0 komentar:
Posting Komentar