Lama sekali Aria dengan kepala tertunduk, kedua tangannya menahan berat badanya, dengan bertumpu pada beton wastafel kamar mandi kampus. Aria diam, seperti ada yang berkecamuk dalam pikirannya. Kemudian kepalanya diangkat, matanya lurus menatap pantulan wujudnya pada kaca cermin kamar mandi yang tepat berada didepanya, Aria masih diam saja, namun dia berbicara dalam hatinya.
Aria keluar dari dalam kamar mandi berjalan pelan kedepan lurus, dia heran melihat melihat pemandangan dihadapanya, sejumlah orang berkepala botak berpakaian hitam putih sedang berbaris dan ada yang sedang dihukum oleh seseorang, ternyata pemandangan itu adalah pemandangan ospek. Aria mendengar ada suara keras memanggil namanya.
Aria hanya diam saja, dengan ketakutan yang teramat sangat, dia melakukan apa yang diperintahkan oleh kakak senior itu.
Sekerumunan mahasiswa yang sedang asik menunggu jam kuliah, ada yang berdiri, dan ada beberapa yang duduk di koridor depan kelas, keheranan melihat tingkah Aria yang duduk memeluk tas nya, dengan mulut yang terkunci, matanya melotot dengan pandangan yang kosong dan gemetar ketakutan. Panji teman Aria yang kaget melihat sesuatu yang terjadi terhadap Aria datang mendekatinya dan mencoba menegur untuk menyadarkan Aria.
Aria kaget dan sadar dari hayalannya, kemudian dia melihat orang disekelilingnya menatap heran kepadanya dan akhirnya dia memilih untuk meninggalkan tempat dimana dia berada.
SEQUEN 2
SCENE 1
EXT / DAY / SALAH SATU SUDUT KAMPUS
Aria duduk disalah satu sisi kampusnya, kemudian membakar rokok, mengisap dan menghembuskan asapnya. Aria masih diam seperti memikirkan sesuatu, banyak sekali orang berlalu - lalang didekatnya , setiap orang yang lewat sibuk dengan obrolannya masing – masing. Telinga Aria seperti radar yang dengan seksama mendengar obrolan – obrolan tersebut. Aria memejamkan matanya, saat matanya terpejam obrolan – obrolan itu semakin ramai dipendengrannya, seperti masuk kedalam rongga otaknya.
BLACK VIDEO
MINO
“ eh aku udah masukin draf skripsi neh,
gila gampang banget tembus nya
bapaknya aku goda – godain dikit gitu,
dasar laki-laki tua genit, ga bisa lihat toket montok dikit
udah gemeter gitu, emangnya, gw ga meratiin apa
matanya naik turun gitu di susu gw
eh akhirnya tembus juga..
yah kita, jadi mahasiswi harus cerdiklah..hahha”
REZA
“ kan bentar lagi aku lulus nih,
aku udah pasti keterima jadi PNS,
soalnya pak’de ku, ada link yang bisa bantuin dikampung.
Kurang enak apa coba jadi PNS, tinggal duduk manis, gaji dapet,
Tunjangan ada, uang pensiun terjamin
Anak cucu bisa hidup bahagia deh ”
BERNAD
“ akhirnya aku tutup teori juga,
sebenarnya sih, kuliah ga penting – penting banget buat aku,
yahh hanya buat formalitas aja,
untuk kerja diperusahaan papa “
SENJA
“ sebenarnya aku tidak sepakat dengan sistem 80% presensi yang diterapkan dikampus ini,
bagi aku peraturan itu akan hanya mengekang ruang bergerak mahasiswa dalam berkarya,
sebagai aktivis, rasanya kita tidak boleh tinggal diam akan kenyataan ini
toh..jelas – jelas kenyataan ini merugikan kita semua “
BOBI
“ anjing semalam gw berhasil ngentot dengan Cindi kembang kampus ini.
Yahh..sedikit spik – spik babi dan ditambah minuman
akhirnya dia jatuh juga dalam genggaman gw,
besok kalo lo mau make dia, coba aja cara gw, hahahhahha “
SEMUA
“ hahahhha…hahahha…HAhhahahha..hahahhahahha..HAhahhaha !! “
(semakin keras dan keras)
SCENE 2
EXT / DAY / SALAH SATU SUDUT KAMPUS
Andri kemudian membuka matanya, namun apa yang terjadi, dia melihat banyak sekali orang disekeklilingnya, menggunkan pakaian toga dan topeng polos diwajahnya, berlalu - lalang tanpa saling menyapa, tanpa suara sedikitpun, mereka semua diam.
Aria bangkit dari tempat duduknya, kemudian masuk ketengah – tengah lalu -lalang orang – orang berpakaian toga tersebut, Aria mencoba menegur mereka, namun mereka semua diam saja.
ARIA
“ hai apa yang kalian lakukan ?..Haiii..kenapa kalian diam saja ?
..hai..haii..apakah kalian bangga dengan jubah kalian ?
apakah yang kalian kenakan adalah jubah yang bisa mengantar kalian mewujudkan semua impian kalian ?
..haiii jawabb..haiii..kenapa kalian diam saja…
hai jawab Hoiii..”
* Continue to Sequen 3, scene 1, dialoque after Dosen
SEQUEN 3
SCENE 1
INT / DAY / DALAM RUANGAN PERKULIAHAN
Aria terkaget dan berteriak setelah dibangunkan oleh Cahyo, yang duduk disampingnya. Mendengar teriakan Aria, sontak Aria menjadi perhatian seisi kelas, bahkan dosen yang sedang mengajarpun kaget dan menegur Aria.
DOSEN
“ jadi mengapa dalam kehidupan sosial,
setiap individu membutuhkan identitas sebagai legalitas,
Ada yang bisa jawab ?
CAHYO
“ Mas Aria..mas..bangun mass..”
DOSEN
“ ayo ada yang bisa memberikan jawaban ? “
ARIA
“ Jawabbbb..!!! “ (berteriak, terbangun dari mimpi)
DOSEN
“ Ariaaa..!!.. kamu itu sudah angkatan tua, tidak lulus – lulus,
sudah tujuh tahun kamu dikampus ini,
teman – teman mu sudah pada kerja, bahkan sudah ada yang berkeluarga,
kamu masihhh..saja kuliah, mau jadi apa kamu..?
sekarang kamu malah bikin ulah dikelas, gak malu apa sama adik – adiknya ?
kemudian kelas menjadi ramai, semua mahasiswa yang ada didalam kelas itu sibuk sendiri dengan aktifitas nya. Aria hanya diam saja, setelah usai mendengar teguran dari sang Dosen. Kemudian melihat kelas ramai Dosen sedikit meninggikan nada suara utnuk menenangkan kelas.
DOSEN
“ cukup – cukup, tolong kembali focus perhatiannya !! “
Kemudian kelas diam dan Dosen kembali melanjutkan pembahasan yang sempat terhenti akibat kejadian tadi. Dosen kembali menanyakan jawaban atas pertanyaannya tadi.
DOSEN
“ kira – kira ada yang bisa menjawab pertanyaan saya tadi ? “
Namun seisi kelas hanya diam, tidak ada satupun yang dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Dosen mereka. Ditengah – tengah keheningan itu, Aria mengangkat tangannya dan memberikan pertanyaan kepada Dosennya.
DOSEN
“ yaa..Aria “
ARIA
“ saya mau bertanya pak,
apakah status sarjana adalah segala – galanya ?
apakah hidup akan berhenti sampai disitu
jika kita tidak bisa menjadi sarjana?
DOSEN
“ yahh..bagi saya, sarjana..yahh adalah salah satu formalitas dimana kita..aa “
BLACK VIDEO
VOICE OVER - ARIA
“Sebenarnya hati nurani kita tau jawabanya,
Segala sesuatu yang didaptkan dengan sehat,
maka segala sesuatu yang didapkan
adalah benar – benar sesuatu yang didapkan”
THE END
SINOPSIS
Aria seorang mahasiswa angkatan 2004 dan belum juga menyelesaikan studinya. Teman - teman nya sudah banyak yang lulus, yang tersisa hanya Aria. Aria sedikit mengalami goncangan jiwa, dimana dia mengalami masa transisi pendewasaan diri, banyak sekali berkecamuk pertanyaan dalam pikirannya, namun hal yang paling menjadi pertanyaan nya adalah, apakah sarjana adalah segalanya, ataukah hanya formalitas belaka ?. Suatu hari Aria berada dalam kamar mandi kampusnya, dia hanya diam tanpa ada kata sedikitpun terucap dari mulutnya. Aria menatap lurus pantulan wajahnya dicermin yang tepat berada dihadapanya dengan tatapan yang kosong. Aria keluar dari dalam kamar mandi, diluar ruangan dia menemukan banyak sekali orang menggunakan pakaian hitam putih ala ospek, ada yang sedang dihukum, dimarahi dll.
Aria kemudian dipanggil oleh salah satu orang, dan orang itu membentak kemudian menyuruh Aria untuk pus up, dengan keheranan Aria mengiakan perintah tersebut. Kemudian ditengah kekacauan itu, Aria mendengar samar suara memanggil namanya dan coba untuk membangunkannya. Aria hanya tenggelam dalam halusinasi, ketika sadar dia melihat orang disekelilingnya keheranan memandang nya, kemudian Aria memilih untuk meninggalkan tempat dimana dia berdiam saat ini.
Aria duduk ditempat yang berbeda namun masih disekitar kampusnya, diam dan dengan rokok yang diselipkan diantara kedua jarinya, yang sesekali dihisapnya. Aria memperhatikan sekelilingnya, banyak seklali obrolan dan perbincangan yang dia dengar, telinganya tajam mencoba menampung semua suara yang ada. Aria menutup matanya agar semakin fokus mendengar, namun lama kelamaan suara-suara yang dia dengar itu seperti memenuhi seisi kepalanya sampai tak bisa ditampung lagi, kemudian Aria membuka matanya seketika, namun apa yang terjadi, sekelilingya kosong tidak ada satupun orang, kemudian tanpa sadar dia sudah berada disekerumunan orang berpakaian toga ala wisuda, yang berlalu-lalang tanpa bicara atau saling menyapa satu sama lainya. Aria mencoba untuk menegur mereka, menyapa mereka, menyentuh mereka, namuan tidak seorang pun menghiraukan Aria.
Aria berteriak kencang, sisi kelas sontak kaget bahkan dosen yang sedang mengajarpun marah dan menegur Aria. Aria baru sadar kalo dia sekarang berada dalam ruangan kelas dan sedang mengikuti kuliah. kemudian Aria menanyakan kepada dosen yang sedang mengajar dikelas tersebut, dengan pertanyaan yang terngiang-ngiang dalam benaknya. Apakah menjadi sarjana adalah segalanya ataukah hanya formalitas belaka ?
------------------------------------------------------------------------------
Terimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca. saya yakin, masih banyak sekali kekurangan. harapan saya, sahabat - sahabat yang telah membaca, bisa membantu untuk memberikan masukan, kritikan, atau apa saja. saya sangat berterimakasih atas bantuannya. Dan jika menurut teman - teman cerita ini layak untuk diproduksi, maka saya akan berusaha untuk mewujudkan itu. sekali lagi terimakasih.
# Cerita ini belum di produksi menjadi sebuah Film, mungkin teman - teman ada yang berminat, membantu mewujudkan mimpi ini ? :-)