TANGGA KAMPUS KU


Usai ujian dikampus siang itu, hujan turun deras banget, aku jadi ga bisa balik ke kos. Padahal aku berencana sesampai di kos, mau menonton film Indonesia yang sudah aku copy dari warnet pagi tadi, hahhaha. namun rencana itu harus aku tunda sampai hujan deras ini reda.

Aku duduk ditangga loby kampus, tangga itu jalan menuju lantai - lantai selanjutnya, sambil menunggu hujan reda. Memang sih tempat yang aku duduki itu tangga, sebanar nya bukan untuk tempat duduk, bahkan tulisan peringatannya ada tuh ditempel disitu "dilarang duduk ditangga" sayangnnya aku lebih duluan masuk kekampus ini sebelum tulisan itu ditempel disitu, kalo untuk mahasiswa baru mungkin bolehlah peringatan itu, hahahha. lagian tangga itu juga sudah jadi tempat nongkrong anak - anak sejak dari dulu, senior - senior saya juga sering nongkrong disitu, jadi sah - sah saja dong kalo kami juga nongkrong disitu. memang sih kadang rada mengganggu buat lewat, kalo kebanyakan orang duduk ditangga. Tapi semua seperti pepatah kuno "hidup bagai roda yang berputar, kadang diatas, kadang juga dibawah", tangga kampus aku pun seperti itu, kadang yang lewat disitu duduk ditangga itu, kadang juga yang duduk, lewat naik turun ditangga itu, jadi sama saja.

Yang nongkrong ditangga itu, gak hanya laki - laki saja, perempuan juga banyak dari yang bajunya ketatnya minta ampun, ampe kadang kalo nungging lembah bawah kelihatan, kalo nunduk lembah atas nya yang kelihatan ada disitu. Dari yang auratnya ketutup separuh, sampai yang auratnya semua ketutup, semua nongkrong ditangga itu. Aktifitas yang dilakukan ditangga itu juga macam - macam, mulai dari yang ngobrol, baca buku, diskusi tugas, santai sambil ngrokok, mainan HP sebesar telapak tangan sambil up date status di facebook atau ditwiter, pacaran, tidur, ngelamun semua ada.

Jenis rambut orang yang nongkrong ditangga itu, banyak banget macam - macamnya, mau nyari yang bagaimana? mulai dari yang kriting, gondrong, gimbal, botak, cepak, ikal, panjang, lurus, disambung - sambung, pokoknya macam - macam deh. Saran aku, tangga ini bisa jadi daftar salah satu objek wisata dari sekian banyak objek wisata di Indonesia, seharusnya Dinas Pariwisata, tau akan hal ini, hahahha.

Tangga itu, setiap hari menjadi saksi bisu sejarah, berbagai aktfitas yang terjadi dikampus itu, walaupun kadang diijak - injak (namanya juga tangga), diludahi, dikotori, dicoret - coret, tangga itu santai - santai saja, tetap diam, dan masih membolehkan kami untuk menggunakannya menjadi salah satu tempat nongkrong sembari menunggu jam kuliah dikampus itu. Tangga itu tidak marah, atau bikin salah satu dari kita meninggal dunia, hanya gara - gara duduk ditangga itu.

Kalo misalnya tangga itu bisa bicara, ga kebayang berapa panjang cerita yang bisa kita dengar, selama dia hadir sebagai tangga dikampus itu. Mungkin kalo aku ibaratkan begini, kita jalan kaki meninggalkan tugu Jogja dibelakang kita, lurus terus, membelah dunia, sampai balik lagi dan kita mendatangi tugu Jogja, yang kemudian ada didepan kita. Kebayang ga sih seperti apa panjang nya, hahhaha.

Nah itulah sepenggal kisah tentang tangga kampusku, tangga yang selalu ada diloby itu, belum pindah kemana - mana. Tangga yang mendengarkan segala obrolan kita, tangga yang sering kita ajak foto bersama, hahahhahha, pokoknya ga bakal lupa deh sama tangga itu, hahahhaha.

2 komentar:

Ucha Ritama mengatakan...

kenangan ini selalu terpatri dihati

catatankecil mengatakan...

Tangga kampus itu memang sadis membuat banyak orang bekerjasama dengannya, salah satu nya adalah ilmu dari kampus itu yang diantar oleh tangga kampus itu

Posting Komentar