
Walaupun aku sudah membaca buku berjudul TATO, tulisan Hatib Abdul Kadir Olong, namun sampai sekarang aku masih bingung memetakan kekuatan apa yang membuat aku sampai se'begitu senang dengan Tattoo. Aku ingat sekali Tattoo pertama ku, aku bikin tanggal 15 Agustus 2007, waktu itu kalo gak salah di kampus ada final futsal antar jurusan, dalam rangka memperingati hari kemerdekaan bangsa Indonesia.
Yang membuatkan tattoo pertama ku namanya mas Bendol, ceritanya sebelum hari pembuatan tattoo, aku datang ke Pondok Kelir, kemudian bertemu dengan beliau. Saat itu aku membawa tulisan Schizoprenic yang sudah di print di sebuah kertas. Aku memilih tulisan ini, karena ada kenangan mantap tentang nama ini, "hahahha". Schizoprenic adalah nama salah satu penyakit kejiwaan, yang katanya dalam diri seseorang pada suatu waktu yang tak'terduga kepribadian lainnya bisa keluar dan tanpa sadar mengendalikan kepribadian yang sudah ada, nah lebih jelasnya bisa nonton film yang diperankan oleh Jim Carrey judulnya Me, My self & Irene, di film itu ada kisahnya tuh!!. Selain Schizoprenic adalah nama band ku dulu, yang juga sampai saat ini, aku sulit untuk menjelaskan jenis aliran musik nya jika ada orang yang bertanya, "Yahh..sesuai dengan namanya kali yah, hahahha".
Ketika aku sudah memiliki satu Tattoo yang permanent ditangan kananku, mulai banyak pertanyaan yang terlintas dipikiranku, pertanyaan - pertanyaan itu bila aku ingat - ingat dan aku pikirkan lagi, sangat mengganggu dipikiranku. Aku gak tahu mungkin pertanyaan seperti ini juga dirasakan oleh teman - teman yang baru memiliki Tattoo pertama. Pertanyaanya kelasik sih, misalnya seperti ini, bagaimana dengan pekerjaan? kalo orang tua lihat apa tanggapan mereka ? apakah Tattoo dilarang agama ? apakah aku dicap sebagai orang jahat dimata masyarakat ?. yahh..kira - kira seperti itulah bentuk - bentuk pertanyaan yang melintas dibenakku. Jujur seiring waktu aku juga masih belum bisa menjawab pertanyaan - pertanyaan itu secara gamblang dan meyakinkan, namun yang herannya Tattoo dibadanku, seiring waktu terus bertambah dan aku enjoi menikmatinya, hahahha.
Pada dasarnya yang perlu kita pahami disini adalah alasan dasar kita mencintai sesuatu "Tattoo". Karena disaat kita berkomitmen memilih sesuatu untuk kita pilih dan kita cintai, maka sesuatu itu akan membawa kita pada petualangan yang luas diluar sana. Terkadang kita tidak sadar kita akan bertemu banyak hal yang kita tidak bayangkan akan kita jumpai. Setelah ada didalamnya kita akan dibentuk dewasa melalui segala konsekwensi yang ada.
Bagi saya, Tattoo bukanlah hal yang buruk, Tattoo adalah seni kreatifitasan grafis yang berpindah media rekam (kulit). Yang membuat Tattoo memiliki kesan buruk adalah dari prilaku penggunanya yang buruk dimata masyarakat, namun selama pemilik Tattoo santai dan berprilaku baik, segala sesuatu akan baik - baik saja, bahkan perlu kita ketahui, lebih banyak penjahat yang tidak bertattoo dan sangat kurang ngajar kelakuannya, sebut saja mereka para koruptor, yang bahkan tidak segan - segan mencabut nyawa orang banyak dengan gampang.
Hal lain juga adalah pada penilaian - penilaian dangkal masyarakat yang tidak didasarkan pengenalan mendalam tentang Tattoo. Toh pada dasarnya perbedaanya hanya orang bertattoo adalah orang yang memiliki gambar permanent di kulitnya, selain itu tidak ada perbedaan biologis dan psikologis signifikan antara manusia bertattoo dan manusia tidak bertattoo, semua sama saja, jadi kenapa harus dibedakan ?, naif sekali kalo orang bertattoo kemudian bedakan secara segmentit dalam masyarakat. Aku rasa itu adalah hasil pemikiran yang perlu diketawakan bersama.
Kesimpulannya adalah, mari menjadi individu yang saling menghargai hak orang lain, dan mari menjadi manusia yang menilai sesuatu setelah mengenal sesuatu dengan benar, agar tidak lahir lagi pemikiran - pemikiran dangkal yang justru akan merusak banyak hal. Kemudian marilah menjadi Individu yang mencintai sebuah bentukan baru dalam wacana keilmuan, seni dan kekreatifitasan. "hahahhaha"
Photo by Nongki Eva Dewa Masyitha
Yang membuatkan tattoo pertama ku namanya mas Bendol, ceritanya sebelum hari pembuatan tattoo, aku datang ke Pondok Kelir, kemudian bertemu dengan beliau. Saat itu aku membawa tulisan Schizoprenic yang sudah di print di sebuah kertas. Aku memilih tulisan ini, karena ada kenangan mantap tentang nama ini, "hahahha". Schizoprenic adalah nama salah satu penyakit kejiwaan, yang katanya dalam diri seseorang pada suatu waktu yang tak'terduga kepribadian lainnya bisa keluar dan tanpa sadar mengendalikan kepribadian yang sudah ada, nah lebih jelasnya bisa nonton film yang diperankan oleh Jim Carrey judulnya Me, My self & Irene, di film itu ada kisahnya tuh!!. Selain Schizoprenic adalah nama band ku dulu, yang juga sampai saat ini, aku sulit untuk menjelaskan jenis aliran musik nya jika ada orang yang bertanya, "Yahh..sesuai dengan namanya kali yah, hahahha".
Ketika aku sudah memiliki satu Tattoo yang permanent ditangan kananku, mulai banyak pertanyaan yang terlintas dipikiranku, pertanyaan - pertanyaan itu bila aku ingat - ingat dan aku pikirkan lagi, sangat mengganggu dipikiranku. Aku gak tahu mungkin pertanyaan seperti ini juga dirasakan oleh teman - teman yang baru memiliki Tattoo pertama. Pertanyaanya kelasik sih, misalnya seperti ini, bagaimana dengan pekerjaan? kalo orang tua lihat apa tanggapan mereka ? apakah Tattoo dilarang agama ? apakah aku dicap sebagai orang jahat dimata masyarakat ?. yahh..kira - kira seperti itulah bentuk - bentuk pertanyaan yang melintas dibenakku. Jujur seiring waktu aku juga masih belum bisa menjawab pertanyaan - pertanyaan itu secara gamblang dan meyakinkan, namun yang herannya Tattoo dibadanku, seiring waktu terus bertambah dan aku enjoi menikmatinya, hahahha.
Pada dasarnya yang perlu kita pahami disini adalah alasan dasar kita mencintai sesuatu "Tattoo". Karena disaat kita berkomitmen memilih sesuatu untuk kita pilih dan kita cintai, maka sesuatu itu akan membawa kita pada petualangan yang luas diluar sana. Terkadang kita tidak sadar kita akan bertemu banyak hal yang kita tidak bayangkan akan kita jumpai. Setelah ada didalamnya kita akan dibentuk dewasa melalui segala konsekwensi yang ada.
Bagi saya, Tattoo bukanlah hal yang buruk, Tattoo adalah seni kreatifitasan grafis yang berpindah media rekam (kulit). Yang membuat Tattoo memiliki kesan buruk adalah dari prilaku penggunanya yang buruk dimata masyarakat, namun selama pemilik Tattoo santai dan berprilaku baik, segala sesuatu akan baik - baik saja, bahkan perlu kita ketahui, lebih banyak penjahat yang tidak bertattoo dan sangat kurang ngajar kelakuannya, sebut saja mereka para koruptor, yang bahkan tidak segan - segan mencabut nyawa orang banyak dengan gampang.
Hal lain juga adalah pada penilaian - penilaian dangkal masyarakat yang tidak didasarkan pengenalan mendalam tentang Tattoo. Toh pada dasarnya perbedaanya hanya orang bertattoo adalah orang yang memiliki gambar permanent di kulitnya, selain itu tidak ada perbedaan biologis dan psikologis signifikan antara manusia bertattoo dan manusia tidak bertattoo, semua sama saja, jadi kenapa harus dibedakan ?, naif sekali kalo orang bertattoo kemudian bedakan secara segmentit dalam masyarakat. Aku rasa itu adalah hasil pemikiran yang perlu diketawakan bersama.
Kesimpulannya adalah, mari menjadi individu yang saling menghargai hak orang lain, dan mari menjadi manusia yang menilai sesuatu setelah mengenal sesuatu dengan benar, agar tidak lahir lagi pemikiran - pemikiran dangkal yang justru akan merusak banyak hal. Kemudian marilah menjadi Individu yang mencintai sebuah bentukan baru dalam wacana keilmuan, seni dan kekreatifitasan. "hahahhaha"
Photo by Nongki Eva Dewa Masyitha
0 komentar:
Posting Komentar