BIOSKOP PERMATA


Baru kali ini saya menonton dengan sangat bebas, sungguh Bioskop Permata memberikan suguhan menonton dengan sangat demokratis dan hal ini tidak saya dapatkan dibioskop-bioskop yang katanya mewah seperti XXI dan 21, memang sih segmentasi dan kemasannya beda, namun sungguh sangat istimewa menonton di Bioskop Permata.

Saat masuk pertama kali keloby biokop ini, suasana terasa berbeda, nuansa klasik tergambar dari interior bangunanya, sejenak seperti diajak kejaman dahulu, dimana belum ada HP, Internet, facebook apa lagi blog tempat anda membaca tulisan ini.

Mengapa saya menyebut kalo bioskop ini adalah bioskop yang sangat demokratis, karena sambil menyaksikan film, kita bisa sambil ngrokok, makan dan minum yang bisa kita bawa dari luar, tanpa harus membeli dari biokop tersebut, tidak hanya itu, kita bebas memilih duduk dimana saja, tanpa ada nomor bangku yang menentukan, sambil duduk kita bisa mengangkat kaki dan santai sedikit merebahkan badan.

"Sungguh Klasik abis" itulah ungkapan yang sontak keluar dari mulut saya, ketika film mulai diputar, layar besar dengan gain yang keras, juga scrects film sangat has banget mengotori gambar, namun menambah suasana sangat klasik banget. Apa lagi sound nya, wah saya tidak bisa menggambarkan dengan kata-kata, tapi asli berasa jadul banget. Sound yang kita dengan tidak hanya sound dari film yang ada didalam ruangan bioskop tersebut namun kita juga disuguhkan tambahan ambience live sound, seperti suara kendaraan diluar ruangan dan jika hujan, suara hujan juga terdengar "hahahhha".

Sungguh seru pengalaman menonton film dibioskop Permata, saya yakin pada jamannya, biokop ini pernah menjadi salah satu biokop yang jaya. Banyak orang Yogyakarta khusus nya mereka yang merasakan jayanya biokop ini pasti memiliki memori atau kenangan tersendiri tentang tempat ini. Menurut saya biokop ini harus tetap ada, walaupun sudah mulai ada XXI atau 21. Selain sebagai tempat menonton alternatif, biokop ini juga sebagai aset sejarah pergerakan perfilman Yogyakarta. Jadi kesimpulannya, semoga sampai kapanpun biokop ini tetap ada, jika perlu pemerintah memeilihara biokop ini sebgaia aset sejarah, dimana suatu saat banyak anak muda bisa belajar sesuatu dari tempat ini. Hidup perfilman Indonesia dan selamatkan aset sejarah demi jejak masa lalu untuk masa depan.

4 komentar:

Astry Bogar mengatakan...

dimanakah letak bioskop klasik ini?
siapa tahu,sy berkunjung ke jogjakarta nanti...hehehe

salam kenal...
makasi sdh follow blog sy...
:)

catatankecil mengatakan...

hahahha Thanks dah Coment, ada di Jogjakarta, mari ke Jogjakarta, nanti saya anterin deh kalo mau nonton disana

BERNARD LAZAR mengatakan...

live sound dan feel tahun 70-80 an emang josshh

catatankecil mengatakan...

asli dari kehidupan

Posting Komentar